Sistem ekonomi adalah asumsi – asumsi yang mengatur dan membatasi
kegiatan ekonomi pada suatu wilayah . yang merajuk pada satu ideologi atau
falsafah pada wilayah tersebut. Sistem ekonomi itu sendiri terdiri dari
beberapa jenis , diantaranya:
a.
Kapitalisme
Kapitalisme
adalah suatu sistem perekonomian yang menekankan peran kapital (modal),
yakni kekayaan dalam segala jenisnya, termasuk barang-barang yang digunakan
dalam produksi barang lainnya (Bagus, 1996).
Kapitalisme adalah istilah yang dipakai untuk menamai sistem ekonomi
yang mendominasi dunia Barat sejak runtuhnya feodalisme pada abad ke-16
(Dillard, 1987).
Milton H. Spencer dalam bukunya, Contemporary Macro Economics (1977),
mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah organisasi ekonomi yang dicirikan
oleh kepemilikan individu atas alat-alat produksi dan distribusi serta
pemanfaatan kepemilikan individu itu untuk memperoleh laba dalam
kondisi-kondisi yang sangat kompetitif (Winardi, 1990).
Ebenstein
(1990) menyebut kapitalisme sebagai sistem sosial yang menyeluruh, lebih
dari sekedar sistem perekonomian. Ia mengaitkan perkembangan kapitalisme
sebagai bagian dari gerakan individualisme. Sedangkan Hayek (1978) memandang
kapitalisme sebagai perwujudan liberalisme dalam ekonomi.
Menurut Ayn
Rand (1970), kapitalisme adalah "a
social system based on the recognition of individual rights, including property
rights, in which all property is privately owned". (Suatu sistem sosial
yang berbasiskan pada pengakuan atas hak-hak individu, termasuk hak milik di
mana semua pemilikan adalah milik privat).
ciri-ciri Kapitalisme:
1.Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu.
2.Barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas (free market) yang bersifat
kompetitif.
3.modal kapitali (baik uang maupun kekayaan lain) diinvestasikan ke dalam
berbagai usaha untuk menghasilkan laba (profit).
b.
Sosialisme
Sosialisme adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran
dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan.Inti dari paham sosialisme adalah suatu usaha untuk mengatur masyarakat secara kolektif.
Artinya semua individu harus berusaha memperoleh layanan yang layak demi
terciptanya suatu kebahagiaan bersama. Hal ini berkaitan dengan hakikat manusia
yang bukan sekedar untuk memperoleh kebebasan, tetapi manusia juga harus saling
tolong-menolong.
Ciri utama sosialisme adalah pemerataan sosial dan
penghapusan kemiskinan. Ciri ini merupakan salah satu faktor pendorong
berkembangnya sosialisme. Hal ini ditandai dengan penentangan terhadap
ketimpangan kelas-kelas sosial yang terjadi pada negara feodal.
Sosialisme yang kita kenal sekarang ini timbul sebagian besar sebagai
reaksi terhadap liberalisme abad ke 19. Pendukung liberalisme abad ke 19 adalah
kelas menengah yang memiliki industri, perdagangan dan pengaruh mereka di
pemerintahan besar akibatnya kaum buruh terlantar.
Tokoh-tokoh sosialisme diantaranya adalah Thomas Uoge,
Robert Owen, Saint Simon, Karl Heinrich Marx dan Proudhon.
c.
Sistem Ekonomi
Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan
terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan
masalah ekonomi.
Secara umum
saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi
terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi pasar
seperti Amerika, Hongkong, dan negara–negara eropa barat yang berpaham liberal,
sementara negara yang pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia
dan Rusia yang berideologi sosialis atau komunis.
Peran
pemerintah dan sektor swasta berimbang Penerapan sistem ekonomi campuran akan
mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
d.
Ekonomi Islam (Syariah)
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku
ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan
didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.
Kata Islam setelah “Ekonomi” dalam ungkapan Ekonomi
Islam berfungsi sebagai identitas tanpa mempengaruhi makna atau definisi
ekonomi itu sendiri. Karena definisinya lebih ditentukan oleh perspektif atau
lebih tepat lagi worldview yang digunakan sebagai landasan nilai.
Sedang ekonomi adalah masalah menjamin berputarnya harta diantara
manusia, sehingga manusia dapat memaksimalkan fungsi hidupnya sebagai hamba
Allah untuk mencapai falah di dunia dan akherat (hereafter). Ekonomi
adalah aktifitas yang kolektif.
1.1
Latar Belakang
Akhir-akhir ini ekonomi kita
digetarkan oleh goncangan dalam nilai mata uang kita. Gejolak ini sampai
sekarang masih berlangsung, dan kita belum dapat mengatakan kapan keadaan
menjadi mantap kembali. Untuk sementara ini guna menghadapinya diambil berbagai
langkah, baik di bidang moneter maupun fiskal, yang tujuannya adalah
mengetatkan rupiah kita agar tidak mudah dijadikan alat spekulasi. Namun, tentu
ada dampaknya pada sektor riil, dan pada akhirnya pada kehidupan ekonomi
masyarakat secara keseluruhan.
Keadaan ini bukan hanya kita yang
mengalaminya. Juga negara-negara tetangga kita, yang selama ini selalu mendapat
pujian sebagai contoh pembangunan ekonomi yang berhasil dan pengelolaan ekonomi
yang baik. Dari kejadian ini, kita mengambil pelajaran yang jelas, bahwa kita
sedang memasuki dunia yang berbeda dengan yang selama ini kita kenal.
Ekonomi dunia yang menyatu telah
di ambang pintu. Kesehatan ekonomi suatu bangsa tidak lagi semata-mata
ditentukan oleh bangsa itu, tetapi juga oleh kekuatan-kekuatan lain. Kalau kita
mengatakan kekuatan pasar, maka tidak bisa lagi kita membedakan secara tegas,
kekuatan pasar domestik atau kekuatan pasar asing. Karena pasar dunia sudah
mulai menyatu, maka kekuatannya pun tidak dibatasi oleh tapal batas negara.
Kejadian ini merupakan ujian bagi
kita dalam memasuki era globalisasi. Jika kita lulus dengan baik, maka ekonomi
kita akan makin kuat dan bertahan menghadapi gejolak-gejolak di masa depan.
Namun, tidak berarti tantangan kita sudah berhenti di situ, karena tantangan
demi tantangan akan terus dihadapi bukan hanya oleh Indonesia, tetapi oleh
semua negara di dunia, terutama bangsa-bangsa yang sedang memantapkan pertumbuhannya,
melewati tahap awal perkembangannya. Oleh karena itu, harus menjadi agenda
utama negara-negara tersebut, termasuk Indonesia untuk memperkukuh ketahanan
ekonominya dan memperkuat daya saingnya.
Mengenai hal ini, kita telah
banyak berbicara, dan banyak upaya telah kita lakukan ke arah itu. Tantangan
yang kita hadapi lebih luas lagi, yaitu karena bagian yang besar dari rakyat
Indonesia masih dalam kondisi ketertinggalan. Masalah daya saing harus
diartikan juga sebagai upaya meningkatkan daya saing nasional, termasuk mereka
yang berada di lapisan bawah ekonomi kita. Bahkan mereka harus memperoleh
perhatian yang lebih besar. Oleh karena jumlahnya banyak, potensinya juga besar
jika dapat ditingkatkan sebagai sumber daya yang produktif.
Jadi kita menghadapi dua
tantangan besar, yaitu pertama, menghadapi era globalisasi dan ekonomi pasar
global yang tidak dapat tidak, akan kita masuki. Kedua, membangun kemampuan
ekonomi dan kesejahteraan seluruh rakyat terutama lapisan masyarakat yang
tertinggal dan harus kita percepat pertumbuhannya.
Tinggal tugas kita saat ini
adalah menjawab “Apakah sistem ekonomi Pancasila yang saat ini digunakan di
Indonesia sudah dapat menjawab permasalahan nasional ?” dengan kerja nyata.
1.3 Tujuan
Tujuan sistem ekonomi suatu negara
pada umumnya meliputi empat tugas pokok:
a.
Menentukan apa, berapa banyak dan bagaimana produk-produk dan jasa-jasa
yang dibutuhkan akan dihasilkan.
b.
Mengalokasikan produk nasional bruto (PNB) untuk konsumsi rumah tangga,
konsumsi masyarakat, penggantian stok modal, investasi.
c.
Mendistribusikan pendapatan nasional (PN), diantara anggota masyarakat :
sebagai upah/ gaji, keuntungan perusahaan, bunga dan sewa.
d.
Memelihara dan meningkatkann hubungan ekonomi dengan luar negeri.
1.4
Pokok Permasalahan
Dari beberapa sistem
ekonomi diatas , indonesia menganut sistem ekonomi kapitalis. Meskipun dalam
konteks UUD 1945 menyatakan bahwa perekonomian indonesia berbasis perekonomian
pancasila. Namun dalam prateknya, masih ditemukan banyak ketimpangan sehingga
menciptakan beberapa masalah, diantaranya:
a.
Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial adalah
distribusi yang tidak merata (ketidakadilan dan ketidaksetraaan) yang dialami
oleh individu dan kelompok yang dianggap penting dalam suatu masyarakat dan
penilaian yang tidak sama serta pengecualian berdasarkan posisi sosial dan gaya
hidup. Juga, hak dan kewajiban tidak didistribusikan secara merata atau
ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang
tersedia. Sumber daya bisa berupa kebutuhan primer, seperti pendidikan,
kesehatan, perumahan, peluang berusaha dan kerja. Dapat pula berupa kebutuhan
sekunder, seperti sarana pengembangan usaha, sarana perjuangan hak asasi,
sarana saluran politik, pemenuhan pengembangan karir, dan lain-lain.
b.
Meningkatnya Standar Kualitas Hidup
beberapa masalah dalam perekonomian kapitalis dapat menjadi komplikasi dan
rumit diselesaikan. Individulisme, ketamakan, dan ambisi meraup keuntungan
sebesar – besarnya merupakan penyakit yang sering kali menjangkiti para pemberi
modal. Sehingga memberikan dampak negatif terhadap kehidupan sosial masyarakat.
c.
sistem yang rawan terkena krisis
sistem ekonomi kapitalis dibangun diatas spekulasi dan asumsi tanpa adanya
satu alat ukur yang riil. Sehingga sistem ekonomi kapitalis meruakan sistem
yang rapuh yang mudah terkena dampak krisis.
Padahal
suatu negara harusnya memeiliki ketahanan ekonomi yang kuat berbasis sektor
nyata tanpa spekulasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Hipotesa
2.1.1 Sosialisme
Robert Owen (1881 – 1858)
Robert Owen adalah tokoh sosialisme yang berasal dari Inggris. Robert
sendiri merupakan tokoh pertama yang mengembangkan dasar pemikiran tentang
sosialisme. Semasa hidupnya, Owen selalu memperhatikan nasib orang kecil/buruh
pabrik.
Karl Heinrich Marx
(1818 – 1883)
Karl H. Marx dikenal
sebagai teoritikus dan organisator gerakan sosialisme di Jerman.Ia menciptakan
sosialisme yang didasarkan atas ilmu pengetahuan. Ia mengembangkan
sosialisme secara radikal. Karya Karl Marx yang terkenal adalah “Das Kapital”
yang menyatakan bahwa sejarah manusia adalah sejarah perjuangan kelas dan
pemenang dari peperangan itu adalah kaum proletar (kaum buruh).
Sosialisme pada masa
penjajahan banyak mendapat simpati dari bangsa pribumi. Paham sosialisme
semakin banyak berpengaruh setelah konsep ini dijadikan sebagai salah satu
senjata menghadapi kolonialisme dan imperialisme. Di negara-negara Asia –
Afrika, banyak pemimpin yang tertarik dengan ajaran sosialisme.
2.1.2 Kapitalisme
Max Webber
Secara
sosiologis paham kapitalisme berawal dari perjuangan terhadap kaum
feodal, salah satu tokoh yang terkenal Max Weber dalam karyanya The Protestan
Ethic of Spirit Capitalism, mengungkapkan bahwa kemunculan kapitalisme erat
sekali dengan dengan semangat religius terutama kaum protestan. Pendapat Weber
ini didukung Marthin Luther King yang mengatakan bahwa lewat perbuatan dan karya
yang lebih baik manusia dapat menyelamatkan diri dari kutukan abadi. Tokoh lain
yang mendukung adalah Benjamin Franklin dengan mottonya yang sangat terkenal
yaitu “Time Is Money”, bahwa manusia hidup untuk bekerja keras dan memupuk
kekayaan.
Adam Smith
Dari sang maestro, yaitu
Adam Smith dimana ia mengemukakan 5 teori dasar dari kapitalisme:
·
Pengakuan hak milik
pribadi tanpa batas – batas tertentu.
·
Pengakuan hak pribadi
untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan status sosial ekonomi.
·
Pengakuan adanya
motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih keuntungan semaksimal mungkin.
·
Kebebasan melakukan
kompetisi.
·
Mengakui hokum ekonomi
pasar bebas/mekanisme pasar.
2.1.3 Ekonomi Islam ( Syariah )
Imam Al Ghazali
Nilai
ekonomi tertinggi dalam Islam adalah falah atau kebahagiaan umat di
dunia dan di akhirat yang meliputi material, spritual, individual dan sosial. Kesejahteraan
itu menurut Al Ghazali adalah mashlaha (kebaikan). Karena itu, falah
adalah manfaat yang diperoleh dalam memenuhi kebutuhan ditambah dengan berkah
(falah = manfaat + berkah). Jadi yang menjadi tujuan dari ekonomi Islam
adalah tercapainya atau didapatkannya falah oleh setiap individu dalam
suatu masyarakat. Ini artinya dalam suatu masyarakat seharusnya tidak ada
seorangpun yang hidupnya dalam keadaan miskin.
Dalam upaya mencapai
atau mendapatkan falah tersebut, manusia menghadapi banyak permasalahan.
Permasalahan yang dihadapi untuk mendapatkan atau upaya mencapai falah
menjadi masalah dasar dalam ekonomi Islam. Mendapatkan falah dapat
dilakukan melalui konsumsi, produksi dan distribusi berdasarkan syariat Islam.
Hal itu berarti bahwa setiap aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi,
produksi dan distribusi harus selalu mengacu pada fiqih Islam, mana yang boleh,
mana yang diharamkan dan mana yang dihalalkan. Eksistensi keimanan dalam
prilaku ekonomi Islam manusia menjadi titik krusial termasuk dalam konsumsi,
produksi maupun distribusi.
2.2
Pembahasan
Indonesia adalah negara kepulauan
terbesar di dunia, terdiri dari 13.677 pulau besar – kecil (baru 6.044 pulau
memiliki nama, diantaranya 990 pulau yang dihuni manusia); terbentang dari 60LU
sampai 110LS sepanjang 61.146 km. Dan memiliki potensi ekonomi yang berbeda-beda
karena perbedaan SDA, SDM, kesuburan tanah, curah hujan (Sutjipto, 1975). Wilayah Indonesia seluas 5.193.250 km2, 70
persennya (± 3,635,000 km2) terdiri dari lautan (menjadi negara bahari)
letaknya strategis karena memiliki posisi silang ( Benua Asia dan Benua
Australia), menjadi jalur lalulintas dunia (antara Laut Atlantik dan Laut
Pasifik) dan menjadi paru-paru dunia (memiliki hutan tropis terbesar).
Oleh karena itu, Indonesia
seringkali menghadapi kesulitan, diantaranya
komunikasi dan transportasi antar pulau (daerah) baik untuk angkutan
barang maupun penumpang, arus barang yang tidak lancar, perbedaan harga barang
yang tajam, perbedaan kesempatan
pendidikan dan kesempatan (lapangan) kerja dimana kesemuanya itu merupakan
potensi kesenjangan.
Indonesia negara nomor 4 di dunia
karena berpenduduk lebih dari 310 juta orang. Penyebaran penduduk tidak merata
(dua per tiga tinggal di P. Jawa), sebagian besar hidup di pedesaan
(pertanian), bermata pencairan sebagai petani kecil dan burah tani dengan upah
sangat rendah. Dengan mutu SDM rendah : ± 80% angkatan
kerja berpendidikan SD. Namun dilain pihak kemampuan kita untuk berproduksi
(produktivitasnya) rendah. Hal ini akan menciptakan kondisi munculnya rawan
kemiskinan.
Disamping itu, sisa-sisa pengaruh feodalisme (kultus individu) dan pengaruh kolonialisme
(otiriter) sampai sekarang belum terkikis habis. Hal ini sangat terasa pada
percaturan dan pergolakan politik di Indonesia. Perilaku yang kurang demokratis
dari para elit politik dan perilaku kurang menghargai HAM dari para penguasa,
menghambat kelancaran proses demokratisasi politik di Indonesia. Pada
gilirannya hal ini menghambat terciptanya demokrasi ekonomi. Dari
uraian pengaruh faktor-faktor di atas dapat disimulkan bahwa perekonomian
Indonesia mengandung tiga potensi kerawanan.
Tiga potensi kerawanan yang
menjadi karakteristik perekonomian Indonesia adalah: Potensi
rawan kesenjangan, terutama kesenjangan antara daerah (pulau). Hal ini terutama
sebagai akibat pengaruh faktor geografi.Potensi rawan kemiskinan, terutama
kemiskinan di darah pedesaan. Hal ini terutama sebagai akibat pengaruh faktor
demografi dan faktor budaya. Potensi rawan perpecahan, terutama perpecahan
antar suku, antar golongan (elit) politik.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu
secara holistik, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing
bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah
“organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah
sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau
sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk
suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau
bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.
Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek
(objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek
(objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek)
tersebut agar serasi.
Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin
hubungan antar manusia. Contohnya aturan-aturan dalam suatu sistem kekerabatan.
Secara toritis pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai keseluruhan
lembaga-lembaga ekonomi yang dilaksanakan atau dipergunakan oleh suatu bangsa
atau negara dalam mencapai cita-cita yang telah ditetapkan.
Pengertian lembaga atau institusi ekonomi adalah suatu pedoman atau,
atauran atau kaidah yang digunakan seseorang atau masyarakat dalam melakukan
kegiatan-kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan ekonomi adalah
kegiatan yang berkaitan dengn usaha(bisnis), dengan pasar, transaksi jual-beli,
dan pembayaran dengan uang.
Pengertian ekonomi secara lembaga yaitu produk-produk hokum tertulis,
seperti Tap MPR, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, ARD/ART
suatu organisasi dan lain-lain.
Persoalan
ekonomi timbul pada hakekatnya adalah adanya masalah pengolahan alat-alat dan
sumber pemuas kehidupan manusia, yang berupa faktor- faktor produksi yaitu
tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang
dan jasa. Sistem ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas
persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk
menjawab persoalan-persoalan ekonomi untuk mewujudkan tujuan nasional suatu
negara.
Menurut
Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin
hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat
tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi
tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan
pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan
salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sistem
ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di suatu
negara.Pada negara-negara yang berideologi politik leiberalisme dengan rezim.
2.3 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, masa orde lama, masa orde baru sampai
masa sekarang (masa reformasi) Indonesia telah memperoleh banyak pengalaman
politik dan ekonomi. Peralihan dari orde lama dan orde baru telah memberikan
iklim politik yang dinamis walaupun akhirnya mengarah ke otoriter namun pada
kehidupan ekonomi mengalami perubahan yang lebih baik.
Masa Orde Lama (1945-1966), Pada masa ini perekonomian
berkembang kurang menggembirakan, sebagai dampak ketidakstabilan politik dan
seringnya pergantian kabinet.
Masa Orde Baru (1966-1997). Menghadapi perekonomian yang sedemikian
rupa, pemerintah peralihan menetapkan beberapa langkah perioritas kebijakan
ekonomi sebagai berikut :
·
Memerangi inflasi.
·
Mencukupkan stok cadangan bahan
pangan terutama beras.
·
Merehabilitasi prasarana
perekonomian.
·
Meningkatkan ekspor.
·
Menyediakan/menciptakan lapangan
kerja
·
Mengundang kembali investor asing
Masa
Reformasi (1998-sekarang). Pada masa reformasi ini perekonomian indoensia
ditandai dengan krisis monoter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang
sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda kearah pemulihan. Walaupun ada
pertumbuhan ekonomi sekitar 6% untuk tahun 1997 dan 5,5% untuk tahun 1998
dimana inflasi sudah duperhitungkan namun laju inflasi masih cukup tinggi yaitu
sekitar 100%.
Adapun
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, secara umum adalah :
- Faktor produksi
- Faktor investasi
- Faktor perdagangan luar negeri dan neraca
pembayaran
- Faktor kebijakan moneter dan inflasi
- Faktor keuangan negara
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Sistem
Perekonomian adalah cara suatu bangsa/negara untuk mengatur kehidupan
ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.Dalam
perkembangan globalisasi seperti kita saksikan saat ini , tidak makin mudah
menyajikan pemahaman tentang ada nya sistem perekonomian indonesia .
Sistem
perekonomian indonesia bisa dikatakan tidak mengacu kepada dua kekuatan besar
yang saling berlomba saat ini, yakni sistem ekonomi kapitalis yang berlandaskan
liberalisme dan sistem ekonomi sosialis yang berlandaskan komunis. Kedua sistem
ekonomi tersebut bisa dikatakan tidak mewakili sistem hidup masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia merancang sendiri sistem perekonomiannya
yang sesuai denga budaya bangsa Indonesia sendiri.
Di indonesia
sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya
adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam
beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh
pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem
ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem
tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned
economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor
produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market
economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang
dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Dalam
perekonomian terencana , Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu
komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah
sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor
produksi.
Namun,
lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah
sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah
harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni
Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini
hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan
RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya
mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan
memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
Di dalam
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk
menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan
membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai
akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme
penawaran-permintaan.
Sedangkan
dalam Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan
antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu
negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau
pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat
bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang
membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang
tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan
lain-lain.
Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak
negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi-pengubahan status
perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.
Selain itu,
dalam menjalankan roda perekonomian, Indonesia harus berlaku adil dan sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, segala bentuk penindasan atas
dasar kegiatan ekonomi tidak dibenarkan.
Kegiatan perekonomian yang dijalankan juga semata-mata untuk membentuk
persatuan bangsa yang semakin kuat. Kegiatan perekonomian yang merusak
persatuan bangsa justru sangat dihindari dan sama sekali tidak bermanfaat dalam
jangka panjang.
Segala bentuk perselisihan dalam kegiatan ekonomi juga hendaknya diselesaikan
dengan cara musyawarah dan dengan cara-cara yang bijaksana. Pada akhirnya,
tujuan akhir yang ingin dicapai adalah membentuk keadilan sosial tanpa
memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.
Dalam UUD
1945 pasal 33, dijelaskan panduan dalam menjalankan roda perekonomian
Indonesia. Pada pasal 1, dijelaskan perkonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas dasar kekeluargaan.
Jadi , Perekonomian yang ada di dunia ini , di organisasikan secara
berbeda-beda . di Indonesia bentuk organisasi perekonomian sangat di pengaruhi
oleh nilai-nilai kebudayaan , pandangan politik , dan ideologi ekonomi dari
masyarakat tersebut .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar