BAB IV :
FUNGSI PERENCANAAN
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Perencanaan
merupakan langkah awal
yang sangat menentukan keberhasilan sebuah organisasi. Perencanaan yang kurang
baik sama saja dengan membuat rencana untuk gagal. Namun, perencanaan yang baik
bukanlah segala-galanyauntuk mencapai kesuksesan. Karena reencana yang baik
tanpa disertai implementasi hanya menjadi rencana di atas kertas dan
angan-angan saja.
A.
PENGERTIAN PERENCANAAN ( PLANNING )
Perencanaan ( planning )
merupakan proses menetapkan tujuan dan memilih cara untuk merealisasikan
rencana tersebut. Menurut Robins dan Coulter (2002),”Planning
is a proces that involves defining the organization’s goals,
estabilishing an overall strategy for achieving those goals, and develoving a
comperensive set of plans to integrate and coordinate organizational work”.
Artinya, Perencanaan adalah sebuah
proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk
pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan
sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
seluruh pekerjaan organisai hingga tercapainya tujuan organisasi.
Setiap organisasi ataupun
kegiatan, tak bisa lepas dari proses perencanaan. Menurut Schermerhorn J.R (
1996 ), proses perencanaann meliputi lima tahapan, yaitu :
1.
Penetapan
sasaran. Sasaran merupakan spesifikasi hal yang diharapkan
2.
Evaluasi
kondisi sekarang. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kondisi sekarang
dengan sasaran.
3.
Pengembangan
kondisi masa depan. Hal itu dilakukan dengan mengembangkan skenario kondisi
masa depan.
4.
Analisis
alternatif tindakan dan rencana pencapaian sasaran
5.
Implementasikan
dan evaluasi hasilnya.
6.
B.
MANFAAT PERENCANAAN
Pada dasarnya, rencana
dibuat dengan dua alasan, yaitu Protective Benefit ( untuk melindungi
organisasi dari hal-hal yang tidak diinginkan ) dan Positive Benefit ( sebagai
alat pacu untuk selalu berprasangka baik / optimis ).
Adapun manfaat perencanaan
secara umum adalah :
·
Standar pelaksanaan dan pengawasan kegiatan jelas
·
Pemilihan tindakan sebagai alternatif
terbaik
·
Penyusunan skala prioritas , baik
sasaran maupun kegiatan
·
Menghemat pemanfaatan sumber daya
organisasi.
·
Membantu manajer menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan.
·
Alat untuk memudahakan dalam berkoordinasi
dengan pihak terkait.
·
Meminimalisirpekerjaan yang tidak pasti.
Robbins
dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa fungsi perencanaan ada empat yaitu :
·
Perencanaan sebagai pengarah
·
Perencanaan sebagai minimalisasi
ketidakpastian
·
Perencanaan sebagai minimalisasi
pemborosan sumber daya
·
Perencanaan sebagai penetapan standar
dalam pengawasan kualitas.
C.
HIERARKI
RENCANA ORGANISASI
Menurut Stoner J.A ,R.E
Freeman, dan DR. Gilbert Jr. (1995), rencana dapat dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu rencana strategi dan rencana opersional.
Srategic plans dibuat oleh high
managersdan mendefinisikan tujuan umum dari organisasi. Sedangkan,
operational plans merupakan implementasi dari strategic plans, yang merupakan
deskripsi kegiatan sehari – hari.
Selain itu, sebuah
organisasi juga perlu menetapkan tujuan jangka pendek ( mission statement
)untuk mendukung tercapainya visi yang juga termaktub dalam stategic plans yang
sudah ditetapkan oleh high managers. Karena hal itu merupakan tujuan umum
organisasi yang didasarkan pemikiran tentang eksistensi atau keberadaan
organisasi.
Secara umum, hierarki
organisasi di atas dapat digambarkan sebagai berikut :
Sebelum penetapan misi,
rencana strategis, dan rencana operasional. Perusahaan biasanya membentuk
sebuah tim yang terdiri dari berbagai posisi jabatan untuk membahas dan
menetapkan planning untuk sebuah kegiatan / proyek. Diataranya bisa berupa
panitia perencana, bagian perencana, atau staff perencana. Pembentukan tim
tersebut didasarkan fungsi dan kebutuhan dari proyek / kegiatan perusahaan.
a)
Panitia
perencana, biasanya tim ini dibentuk oleh top managers dan anggotanya dipilih
langsung berdasar keahlian dan kompetensi yang dibutuhkan proyek. Panitia
perencana dibentuk untuk proyek berjangka pendek, dan setelah proyek selesai
maka panitia dibubarkan.
b)
Bagian
perencana,
c)
Staff
perencana, tim ini dibentuk untuk kebutuhan proyek perusahaan berjangka panjang
dan bersifat permanen. Di perusahaan, bagian ini biasa disebut RND ( Research
and Development ) dan bertugas menetapkan berbagai bill of material yang
dibutuhkan dalam berbagai pelaksanaan proyek besar dan kecil, serta menyiapkan
rencana operasional proyek.
D.
ALAT
BANTU DALAM MEMBUAT PERENCANAAN
Untuk memudahkan memudahkan
membuat perencanaan, ada beberapa hal yang bisa kita manfaatkan. Diantaranya :
·
Perencanaan dengan Flow Chart. Pada dasarnya, pendekatan ini lebih
seribg digunakan bagi mereka yang mendalami teknik komputer, teknik komunikasi, dan sistem informasi.
Flow Chart adalah model grafis yang menunjukkan model sistem yang menggambarkan
kejadian yang berkesinambungan (sequencial)
dan keputusan ya atau tidak.
·
Perencanaan dengan Jaringan PERT (PERT
Network). PERT
adalah singkatan dari Program Evaluation and Review Technuique yang
merupakan alat bantu perencanaan melalui penjadwalan dan penggambaran rencana
kerja secara kronologis
dan berkelanjutan bagi pekerjaan yang sifatnya tidak rutin, berskala besar dan
kompleks. Ada 4 konsep yang harus dipahami dalam PERT yaitu :
Ø Event
atau Kejadian, adalah indikator dari performa
pekerjaan baik sebelum maupun sesudah pekerjaan dilakukan sekaligus juga
menunjukkan apakah suatu pekerjaan lain dapat dilakukan atau tidak berdasarkan indikator ini.
Ø Activity
atau Kegiatan, adalah bagian dari berbagai pekerjaan yang sedang dalam
pengerjaan dari keseluruhan pekerjaan yang berkesinambungan.
Ø Time
atau Waktu, menunjukkan perkiraan masa pengerjaan dari keseluruhan kegiatan
sebagaimana diatur dalam PERT.
Ø Critical
Path atau indikator kritis, menunjukkan waktu kritis bagi pengerjaan kegiatan
dalam rangka path yang dapat diterima.
E.
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN PERENCANAAN
Dibalik berbagai tujuan dan
manfaat dari planning, hal tersebut pasti juga menyimpan berbagai problematika
yang mengiringinya. Sehingga dapat mempengaruhi keefektifan kerjanya. Dapat
ditarik sebuah kesimpulan tentang kelebihan dan kekurangan dari planning itu
sendiri, diantaranya :
a.
Kelebihan
perencanaan :
·
Sebagai
alat ukur dalam orientasi skill dan kompetensi SDM
·
Dapat
menyelesaikan masalah di masa mendatang secara cepat, efektif, dan efisien.
·
Sebagai
visualisasi operasional perusahaan
·
Pembagian
tanggung jawab dan tugas lebih tepat
·
Memudahkan
dalam pemberian perintah bagi manajer, karena susunan organisasi dan garis
perintah yang jelas.
·
Meminimalisir
pekerjaan yang tidak pasti.
·
Menghemat
waktu, usaha, dan dan
b.
Kekuranganperencanaan
:
·
Asumsi
pekerjaan yang terlalu berlebihan dalam kontribusinya di lapangan.
·
Pegawai
cenderung menunda pekerjaan apabila planning yang dibuat lebih longgar dari
kenyataannya.
·
Inovasi
dan inisiatif sulit berkembang karena dibatasi planning
·
Karena
sulit tercapai secara sempurna, maka dalam pelaksanaannya sering terjadi
penyimpangan sehingga mengakibatkan perubahan hasil akhir. Yang walaupun tidak
berarti, namun tetap dianggap sebagai tindakan yang tidak konsisten dalam
penerapan planning.
F.
HUBUNGAN
ANTARA PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keputusan
merupakan salah satu tugas dominan dari para manajer. Setiap keputusan yang
diambil akan mempengaruhi kinerja,
terlebih keputusan yang bersifat kritis. Namun demikian, pengambilan keputusan
untuk setiap problem tidak hanya didapat dari pemikiran yang logis. Tapi harus
berorientasi pada planning yang telah ditetapkan sebelumnya. Agar hasil yang
diinginkan dapat terpenuhi secara
optimal. Masalah yang dihadapi setiap manajer dalam pelaksanaan proyek, sedikit
banyak pasti sudah dipertimbangkan sebelumnya dan disiapkan problem solvingnya
yang dianggap dapat menyelesaikan masalah dengan cepat, efektif, dan efisien.
G.
PROBLEM
SOLVING DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PLAN
|
ACTION
|
DO
|
CHECK
|
Dalam siklus PDCA diawali
oleh fase “plan”, yaitu membuat perencanaan terkait berbagai hal yang terkait
berbagai hal yang akan dilakukan untuk mencapai target tertentu. Selanjutnya,
rencana tersebut diimplementasikan pada fase “do”. Dalam pelaksanaannya, tidak
menutup kemungkinan akan ditemuinya permasalahan. Pada saat inilah diperlukan
penyelesaian permasalahan dengan cara mencari akar permasalahan lalu
pengambilan tindakan korektif. Proses pengontrolan hasil dan proses
identifikasi masalah terjadi pada fase “check”. Sedangkan tindakan korektif
dilakukan pada fase “action”. Apabila proses PDCA ini dilakukan secara
konsisten, permasalahan akan menjadi semakin berkurang sehingga kinerja mengalami peningkatan.
H.
LINGKUNGAN
DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Lingkungan
adalah salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang ataupun sebuah organisasi
dalanm pengambilan keputusan. Secara umum informasi yang terkait dengan
lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 berdasarkan keadaannya yaitu :
·
Pengambilan Keputusan di Saat keadaan
yang pasti. Keadaan
yang pasti (certainty) adalah keadaan
di mana seseorang atau organisasi berhadapan dengan informasi yang lengkap
mengenai suatu keadaan lingkungan yang dihadapinya, sehingga estimasi mengenai
masa depan dapat dipastikan.
·
Pengambilan Keputusan di Saat keadaan
yang tidak pasti.Keadaan yang tidak pasti (uncertainty)
adalah keadaan di mana seseorang atau sebuah organisasi berhadapan dengan
informasi yang tidak lengkap atau sebuah organisasi tersebut idak memilikii
informasi mengenai masalah yang dihadapi. Sehingga problem solving yang dihasilkan pun terkesan
ragu-ragu. Untuk menghindari hal tersebut, perusahaan harus bertindak cepat dan
tegas dalam intervensi pendapatan informasi.
·
Pengambilan keputusan pada keadaan yang
mengandung resiko.Keadaan yang mengandung risiko (risk condition) adalah keadaan di mana
seseorang atau organisasi berhadapan dengan informasi yang dimiliki,namun
relatif tidak lengkap jika di bandingkan dengan keadaan yang pasti, namun
relatif memadi bila di bandingkan dengan keadaan yang tidak pasti.
I.
TAHAP
– TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Setelah
memperoleh informasi yang memadai, selanjutnya dilakukan proses pengambilan
keputusan. Dengan tahapan sebagai berikut :
a)
Investigasi Situasi
Identifikasi
masalah adalah
langkah pengambilan
keputusan sebagimana telah dijelaskan
sebelumnya yang dapat
membedakan apa yang benar-benar masalah atau gejala,dan apa sebab akibat
masalah tersebut. Kemuian melakukan diagnosa
penyebab masalah. Setelah
itu, pengambil
keputusan menentukan secara pasti apa yang menjadi sebab dan akibat.
b) Penentuan
Alternatif Solusi
Indentifikasi
berbagai alternatif keputusan ditujukan
untuk
membangun beberapa alternatif solusi untuk dipututskan guna diambil sebagai
langkah solusi. Salah satu metodenya
ialah brainstorming atau curah ide, dimana seluruh pihak yang dilibatkan dalam
penentuan alternatif secara kreatif dan bebas menawarkan berbagai langkah
solusi yang terkait dengan masalah.
c)
Penilaian Alternatif dan Penentuan
Keputusan
Evaluasi
dan penilaian alternatif yang ada ialah penilaian berbagai alternatif yang
muncul kemudian di ambil satu atau lebih alternatif yang dianggap terbaik.Penetuan altrernatif terbaik ialah
kepastian yang dipilih dapat memberikan dampak alternatif yang positif atau
tidak.
d)
Implementasi dan Pengawasan
Rencana
implementasi
ialah proses
pelaksanaan rencana yang
telah di susun untuk sebuah proyek.
Dan proses pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaaannya di lapangan.
BAB V : DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Pada prinsipnya, organisasi
merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama secara terstruktur
untuk mencapai tujuan. Organisasi merupakan pola hubungan antarindividu di
bawah arahan manajer unntuk mengejar tujuan bersama. Tujuan organisasi merpakan
hasil keputusan yang disusun pada fase perencanaan. Dalam mengimplementasikan
renccana, para high level managers perlu melakukan pengorganisasian.
A.
DEFINISI
PENGORGANISASIAN
Pengorgannisasian merupakan
proses pengaturan SDM dan sumber daya lainnnya untuk pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan. Menurut Schemerhorn (1996), pengorganisasian meliputi
pembagian pekerjaan, penugasan, pengalokasian sumber daya, dan koordinasi
pekerjaan. Sering kali pengorganisasian dikaitkan dengan struktur organisasi.
Secara garis besar, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengorganisasian meliputi
beberapa fungsi, diantaranya :
·
Spesialisasi kerja, adanya pembagian kerja yang dibagi
menjadi beberapa bagian.
·
Pembagian departemen, Berdasarkan fungsi, produk, letak
geografis, proses, dan jenis costumer.
·
Ada rantai komando, Sehingga banyaknya karyawan yang
dibawahi harus dibatasi agar efektif dan efisien.
·
Pemusatan
problem solving.
Sentralisasi : pengambilan keputusan secara terpusat pada level atas perusahaan
Desentralisasi : pengambilan keputusan dari level bawah yang terkait langsung dengan aksi.
Sentralisasi : pengambilan keputusan secara terpusat pada level atas perusahaan
Desentralisasi : pengambilan keputusan dari level bawah yang terkait langsung dengan aksi.
·
Formalisasi, ada standarisasi pada setiap
organisasi sehingga perilaku karyawan mengikuti aturan dan prosedur yang telah
ditentukan.
B.
MACAM
- MACAM DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Desain dan struktur
organisasi merupakan pengelompokan dan pengorganisasian aktivitas organisasi.
Menurut Schemerhorn (1996), struktur organisasi sistem tugas, hubungan
pelaporan dan komunikasi yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan
individual maupun kelompok. Berikut adalah pembagian macam – macam desain dan
struktur organnisasi,
a.
Struktur Organisasi Tradisional
Dalam
merancang struktur untuk mendukung pencapaian sasaran organisasi secara efektif
dan efisien, para manajer dapat memilih untuk mengikuti desain yang lebih
tradisional. Desain tersebut meliputi :
I.
Struktur Organisasi Sederhana
Kebanyakan
organisasi berawal sebagai usaha wirausaha dengan struktur sederhana yang
terdiri atas para pemilik dan para karyawan . Struktur sederhana adalah desain
organisasi dengan departementalisasi rendah, rentang kendali yang luas,
wewenang terpusat padad seseorang, dan formalisasi rendah. Struktur ini lebih
banyak digunakan oleh pengusaha kecil di mana pemilik dan manajer adalah satu
orang yang sama. Ketika organisas bertumbuh, umumnya akan mencapai titik dimana
ia harus menambah karyawan. Ketika jumlah karyawan meningkat, struktur
itu cenderung menjadi lebih terspesialisasi dan formal. Aturan dan tata
tertib diperkenalkan, pekerjaan menjadi terspesialisasi, departemen dicipta,
tingkat manajemen ditambah, dan organisasi menjadi semakin birokratis.
Kelebihan struktur ini
adalah alur kerjanyacepat, fleksibel, murah biaya
pemeliharaannya, dan pertanggung
jawabannya jelas. Sedangkan
kelemahannya adalahstruktur ini tidak memadai
ketika organsasi berkembang, dan
ketergantungan
pada satu orang adalah beresiko.
II.
Struktur Oganisasi Fungsional
Struktur
kontempore fungsional
adalah desain organisasi yang mengelompokkan spesialisasi pekerjaan yang
serupa atau terkait ke dalam satu kelompok. Itu adalah pendekatan
fungsional terhadap departementalisasi yang diterapkan ke seluruh organisasi.
Contohnya, PT. UBSyang diorganisasi
berdasar fungsi operasi, keuangan, SDM, serta riset dan pengembangan produk.
Kelebihan dari struktur
oranisasi ini adalah dari segi efisiensinya, yaitu
penghematan biaya dari spesialisasi dan karyawan dikelompokkan dengan yang lain
yang mempunyai tugas serupa. Sedangkan kekurangannya adalah kecenderungan mengejar
tujuan fungsional sehinggadapat
menyebabkan para manajer dapat kehilangan pandangan tentangapa yang terbaik
dari keseluruhan organisasi, spesialis fungsional menjadi terkucil dan sedikit memahami tentang
apa yang dilakukan unit lainnya.
SKEMA STRUKTUR
ORGANISASI FUNGSIONAL
III.
Struktur Organisasi Divisional
Struktur
divisional adalah struktur organisasi yang terdiri atas sejumlah unit atau
divisi yang terpisah. Dalam desain ini, tiap unit atau divisi mempunyai
otonomi yang relatif terbatas, dengan manajer divisi yang bertanggung jawab
atas kinerja dan mempunyai wewenang stratejik dan operasional atas
unitnya. Dalam struktur divisional, perusahaan induk biasanya bertindak
sebagai pengawas luar untuk mengoordinasi dan mengendalikan berbagai divisi,
dan sering memverikan layanan dukungan, seperti keuangan dan hukum. Contohnya
yaitu : Wal-mart stores, inc divisinya meliputi wal-mart realty, international,
dan speciality stores.
Kelebihan dari struktur ini
adalah kualitas dari produk yang dihasilkan karena berfokus
pada hasil para manajer divisi bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi pada
produk dan jasa mereka.
Sedeangkan kelemahannya adalah
kegiatan dan sumber daya yang rangkap.
b.
Struktur Organisasi Kontemporer
I.
Struktur Berbasis Tim
Keseluruhan
organisasi tersusun atas sejumlah kelompok kerja atau tim yang menjalankan
pekerjaan organisasi tersebut. Dalam struktur berbasis tim pemberdayaan
karyawan sangat menentukan keberhasilan karena disitu tidak ada garis wewenang
manajerial yang kaku yang mengalir dari ataas ke bawah. Sebaiknya tim karywan
bebas mendesain pekerjaan menurut cara yang mereka anggap paling baik, akan
tetapi tim-tim itu harus bertanggung jawab atas segala kegiatan kerja dan hasil
kinerja dalam bidang mereka masing-masing. Di organisasi besar struktur tim
melengkapi apa yang lazimnya berupa struktur fungsional atau divisional. Itu
membuat organisasi dapat mempunyai efisiensi birokrasi sekligus menciptakan
fleksibilitas yang diberikan tim.
Kelebihan struktur ini adalah
karyawan lebih dilibatkan dan mempunyai wewenang, sertan mengurangi hambatan di
antara bidang- bidang fungsional.
Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya rantai komando yang
jelas.
II.
Struktur Matriks dan Struktur Proyek
Struktur
matriks adalah struktur organisasi yang menugaskan para spesialis dari
departemen fungsional yang berbeda-beda untuk bekerja pada satu proyek atau
lebih yang dipimpin oleh para manajer proyek. Desain matriks adalah bahwa
struktur itu menciptakan rantai komando ganda. Dimana melanggar prinsip
organisasi klasik tentang kesatuan komando. Para karyawan dalaam organisasi
matriks tersebut mempunyai dua manajer, yaitu manajer departemen fungsional dan
manajer proyek atau manajer produk mereka yang berbagi wewenang. Para manajer
membuat otoritas atas para anggota fungsional yang menjadi bagian dari tim
proyek manajer tersebut yang terkait dengan sasran proyek. Agar bisa bekerja
secara efektif, manajer proyek dan manajer fungsional harus berkomunikasi
secara teratur, mengoordinasikan permintaan kerja atas para karyawan, dan
memecahkan konflik secara bersama. Meskipun struktur matriks berfungsi dengan
baik dan terus menjadi pilihan desain struktur yang efektif bagi banyak
organisasi -sejumlah organisasi menggunakan jenis struktur yang lebih canggih,
yakni struktur proyek, di mana para karyawan senantiasa ditugaskan ke sejumlah
proyek.
Berbeda dengan struktur matriks,
struktur proyek tidak mempunyai departemen formal tempat para karyawan kembali
setelah proyek selesai. Sebagai gantinya para karyawan memboyong keterampilan
khusus mereka, kemampuan mereka, dan pengalaman mereka ke proyek-proyek kerja
yang lain. Struktur-struktur proyek cenderung menjadi desain organisasi yang sangat cair dan
fleksibel. Tidak adda departementalisasi atau hierarki organisasi yang kaku
yang menghambat pengambilan keputusan atau pengambilan tindakan. Dalam struktur
seperti itu, para manajer berfungsi sebagai fasilitator, Pembina, dan pelatih,
para manajer tersebut melayani tim-tim proyek dengan menghilangkan atau
meminimalkan hambatan-hambatan organisasi dengan menjamin bahwa tim-tim proyek
dengan menghilangkan atau meminimalkan hambatan-hambatan organisasi dengan
menjamin bahwa tim-tim itu mmpunyai sumber daya yang mereka butuhkan untuk
menyeleasaikan pekerjaan mereka secara efektiff dan efisien.
Kelebihan sturktur matriks dan proyek ini adalah desainnya yang luwes dan lancar yang dapat menanggapi
perubahan lingkungan,
serta
pengambilan keputusan yang lebih cepat. Sedangkan kelemahannya adalah kerumitan untuk
menugaskan orang ke proyek, konflik tugas dan kepribadian antar karyawan.
III.
Struktur Organisasi Tanpa Batas
Merupakan
organisasi yang desainnya tidak didefenisikan oleh atau terbatas pada
batas-batas horizontal, vertikal, atau eksternal yang dipaksakan oleh struktur
yang telah ditentukan sebelumnya. Batasan-batasan internal- batasan horizontal
yang didasarkan pada spesialisasi kerja dan departementalisasi serta
batasan vertikal yang memisahkan karyawan ke dalam tingkat organisasi dan
hierarki. Kemudian ada batas-batas eksternal yang memisahkan organisasi
tersebut dari pelanggan, pemasok, dan pemegang kepenting yang lain. Untuk
menghapus batasan-batasan ini, manajer dapat menggunakan struktur organisasi
virtual, jaringan, atau modular.
·
Organisasi virtual, adalah suatu organisasi yang
terdiri dari sejumlah kecil karyawan yang bekerja penuh dan untuk sementara
mempekerjakan para ahli dari luar untuk mengerjakan suatu peluang
yang muncul.
·
Organisasi jaringan, merupakan suatu pusat organisasi
kecil yang menyerahkan fungsi bisnis utamanya pada pihak luar.
·
Organisasi moduler, merupakan organisasi
produksi yang menggunakan pemasok dari luar untuk menyediakan komponen produk
atau modul yang kemudian dirakit menjadi produk jadi.
Kelebihan
struktur tanpa batas adalah sangat fleksible dan responsif dalam menanggapi tiap masalah,
serta menarik
bakat di mana pun struktur ini ditemukan. Sedang kekurangannya adalahkurangnya
kendali, kesulitan komunikasi.
IV.
Struktur Pembelajaran
Merupakan
organisasi yang telah mengembangkan kemampuan untuk terus-menerus beradaptasi
dan berubah. Dalam organisasi pembelajar, para karyawan mempraktikkan manajemen
pengetahuan dengan terus-mkenerus menerima dan berbagi pengetahuan baru serta
bersedia menerapkan pengetahuan tersebut dalam pengambilan keputusan atau
pelaksanaan pekerjaan mereka. Beberapa ahli teori desain organisasi bahkan
melangkah sedemikian jauh sehingga mengatakan bahwa kemampuan organisasi untuk
melakukan, mempelajari, dan menerapkan pengetahuan tersebut sewaktu
menjalankan pekerjaan organisasi itu barangkali merupakan sumber
keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
Kelebihan
struktur ini adalah para karyawan secara terus menerus
berbagi dan menerapkan pengetahuan, kemampuan untuk belajar dapat menjadi
sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Sedangkan kekurangannya adalah meminta
para karyawan untuk berbagi apa yang mereka tahu dapat menjadi hal yang sulit,
konflik kerja sama akan muncul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar